SEJARAH RINGKAS UNIVERSITAS ANDALAS

SEJARAH RINGKAS UNIVERSITAS ANDALAS


Universitas Andalas didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri P.P dan K No. 80016/Kab tanggal 23 Desember 1955 dan diresmikan pendiriannya di Bukittinggi oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 13 September 1956.


1, Cita-cita mendirikan Perguruan Tinggi Di Sumatera Barat

Pada tahun 1946, disaat-saat sedang bergejolaknya perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan, para cendekiawan, pendidik dan tokoh-tokoh pimpinan masyarakat di Sumatera masih sempat memikirkan dan melahirkan gagasan untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Sumatera. Usaha ini dipusatkan di kota Bukittinggi. Pada waktu itu ( 1946 ) hasrat rakyat Sumatera sendiri untuk mengembangkan pendidikan cukup besar. Ini terlihat dengan didirikannya berbagai sekolah di Bukittinggi dari sekolah rendah ( SR ) samapai kepada sekolah menengah, baik yang bersifat umum seperti SMP dan SMA ( waktu itu dinamakan SMT, Sekolah Menengah Tinngi , maupun yang bersifat kejuruan seperti ST, SKP, SMEP dan berbagai sekolah keagamaan. Usaha-usaha seperti ini tidak saja di Bukittinggi, tetapi juga dikota-kota lain di Sumatera yang masih aman dan belum diduduki tentara Belanda. Karena hebatnya perjuangan melawan tentara Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali, cita-cita untuk mendirikan sebuah Perguruan Tinggi di Sumatera Barat belum lagi dapat direalisir.

Baru pada tahun 1948, usaha-usaha yang konkrit untuk mengusahakan berdirinya suatu Perguruan Tinggi dimulai lagi. Sesuai dengan kemampuan dan situasi pada waktu itu, dapatlah didirikan tiga buah akademi di Bukittinggi yakni :
(1) Akademi Pamongpraja, (2) Akademi Pendidikan Jasmani yang dipimpin oleh M. Arief, dan (3) Acte A Bahasa Inggris yang dipimpin oleh M.O. Siahaan.
Sebagian besar cendekiawan dan tokoh-tokoh pendidikan yang berada di Bukittinggi pada waktu itu ikut memberikan sumbangan tenaga sebagai staf pengajar, antara lain Drs. Muhammad Hatta ( Wakil Presiden RI ), Mr. St. Mohd. Rasjid ( Gubernur Sumatera Tengah ), Mr. Harun Al Rasjid , Mr. M. Nazaruddin, Mr. Abu Bakar ( Residen Sumatera Barat ) dan Mr. Karim.

Pada tahun 1950, setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia cita-cita untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi di Sumatera kembali menghangat dan mulai didiskusikan oleh pemimpin-pemimpin Sumatera Tengah dan beberapa tokoh Sumatera. Cita-cita untuk mendirikan Perguruan Tinggi menjadi luas ruang lingkupnya, yaitu untuk mendirikan sebuah Universitas di Sumatera dengan beberapa Fakultas yang kedudukannya tersebar diberbagai kota di Sumatera. Telah direncanakan waktu itu untuk mendirikan Fakultas Hukum di Padang, Fakultas Kedokteran di Medan dan Fakultas Ekonomi di Palembang yang kesemuanya merupakan bagian dari Universitas Sumatera yang dicta-citakan itu. Untuk merealisir cita-cita tersebut dibentuklah suatu panitia yang diketuai oleh Dr. M. Djamil ( Gubernur Militer pertama Sumatera Tengah ). Akan tetapi usaha panitia itu untuk merealisir cita-cita dan rencana tersebut selalu mengalami kesulitan dan rintangan terutama karena Pemerintah Nasional belum menyetujuinya. Karena itu niat untuk mendirikan suatu Universitas di Sumatera belum juga terlaksana.

Baru kemudian pada tahun 1951 sebuah Fakultas ( swasta ) dapat didirikan dikota Padang yaitu Perguruan Tinggi Hukum yang diasuh oleh Yayasan Sriwijaya. Kemudian pada tahun 1954 menyusul Perguruan Tinggi Negeri Pertanian di Payakumbuh dan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG ) di Batusangkar. Setahun kemudian yaitu 1955, diresmikan pula Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Bukittinggi.


2. Pendirian Universitas Andalas

Kelahiran Universitas Andalas adalah dari bawah. Artinya fakultas-fakultasnyalah lebih dahulu yang didirikan, kemudian baru bergabung menjadi Universitas Andalas. Kelahiran Universitas Andalas adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1956, sebagai penjelmaan dari hasrat rakyat Sumatera yang telah lama merindukan adanya suatu Universitas di Sumatera, seperti tertuang dalam Piagam Pendirian Universitas Andalas.

Dilihat dari segi tanggal peresmiannya, Universitas Andalas adalah Universitas ke lima di Indonesia, Universitas kedua di luar Jawa dan Universitas pertama di Sumatera. Ini adalah karena Universitas Hasanuddin di Makassar lebih dahulu diresmikan dari pada Universitas Andalas ( 11 September 1956 ). Tetapi kalau dilihat dari segi tanggal keluarnya Surat Keputusan Pendirinnya, Universitas Andalas adalah Universitas keempat di Indonesia dan merupakan Universitas pertama diluar Jawa.

Namun Universitas yang diresmikan di Bukittinggi itu bukanlah Universitas Aditiawarman seperti yang telah direncanakan oleh Prof.Dr. Mohd. Yamin, melainkan diganti dengan nama “ Universitas Andalas “ sesuai dengan maksud dan tujuan didirikannya Universitas Andalas tersebut diatas.

Untuk memimpin Universitas baru itu, diangkat Prof. dr.M. Sjaaf sebagai Presiden dan Mr. Ezeddin sebagai Sekretaris Universitas, Prof.dr. M. Sjaaf melepaskan jabatannya sebagai Dekan Fakultas kedokteran dan FIPIA sejak beliau memangku jabatan Presiden Universitas Andalas. Sebagai penggantinya telah diangkat Prof.dr.Sjahrial sebagai Dekan Fakultas kedokteran yang baru dan Prof.Drs.G.A. de Neve sebagai Dekan FIPIA yang baru.

Kelahiran Universitas Andalas disambuat hangat dan mendapat bantuan yang spontan dari masyarakat Sumatera pada umumnya da Sumatera Tengah pada khusunya. Pada hari peresmian Universitas Andalas itu telah diumumkan sumbangan masyarakat dimana setiap kabupaten dan propinsi Sumatera Tengah memberikan sumbangannya dalam bentuk barang seperti alat-alat kantor, kursi-kursi kuliah, jam dinding, mimbar untuk memberi kuliah, tanah untuk bangunan dan lain sebagainya.


BACA JUGA ARTIKEL : • SEJARAH CANDI MUARA TAKUS • SEJARAH TIP E-x • SEJARAH GOOGLE