[close]

SELAMAT DATANG DI BLOG GOLDEN INFO

Blog ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pengunjung blog "GOLDEN INFO"

Selasa, 13 Oktober 2009

MERACIK KERJA SEBAGAI IBADAH



MERACIK KERJA SEBAGAI IBADAH

Kerja adalah ibadah. Tapi banyak orang yang masih merasa keduanya berbeda, bahkan bertolak belakang. Akibatnya, dalam bekerja mereka merasakan kekosongan jiwa. Berikut beberapa aktivitas harian yang bisa mendekatkan kepada-Nya, tanpa harus menganggu pekerjaan atau usaha Anda.


1. NIAT
Setiap memulai kerja, niatkan apapun yang Anda lakukan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Minimal dengan mengucapkan lafadz ‘Basmalah”. Bila sementara ini tujuan Anda bekerja untuk mendapatkan dan menghasilkan uang, ubahlah tujuan itu untuk beribadah.Sepertinya remeh, tapi percayalah ini akan menjadi sugesti besar bagi Anda dalam menjalankan pekerjaan Anda.

Dengan berniat, tanpa sadar Anda akan menjaga pekerjaan agar tetap bernilai ibadah . Niat beribadah itu juga berarti Anda telah mengetuk pintu langit untuk memohon berkah, perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Sehingga melalui niat tersebut Anda tetap mendapatkan uang dari pekerjaan, juga pahala karena pekerjaan itu dinilai sebagai ibadah.

2. WUDHU’
Bukan hanya untuk memulai Sholat, cobalah berwudhu’ saat mengawali setiap pekerjaan. Ada energi wudhu’ yang tidak disadari oleh kebanyakan orang. Bila wudhu’ dilakukan dengan benar, sesuai syarat, rukun, dan niatnya ( semata-mata karena Allah ), Anda akan menikmati pekerjaan betapapun beratnya, termasuk yang menguras energi tubuh.

Secara logika, kekuatan wudhu’ ini mungkin sulit dicerna. Tapi sedikit bukti dari energi itu bisa dilihat pada wajah-wajah pecinta wudhu’, ada aura yang terpancar dari kedalaman jiwa, cerah dan teduh.

3. SHOLAT
Bagi sebagian orang Sholat merupakan bagian rutinitas belaka. Akibatnya, seperti aktivitas yang lain, sering Anda malas melakukannya. Bahkan tak jarang, saat Sholat Anda tak sadar ucapan dan gerakannya karena sudah biasa, sudah hafal luar kepala, dan mengalir begitu saja. Tapi usai Sholat, tentu Anda tidak merasakan apa-apa.

Sekarang, coba Anda lakukan Sholat di awal waktu. Sesibuk apapun pekerjaan, berhentilah sesaat untuk Sholat. Semakin mengakhirkan waktu Sholat, pasti Anda merasa bersalah. Perasaan ini yang tanpa disadari akan mempengaruhi jiwa.

4. RUANG SPRITUAL
Menjalankan Sholat dikantor sangat bagus bila dilakukan berjemaah di mesjid / musholla. Secara logika, dengan Sholat berjemaah, hubungan kerja dengan rekan dan manajer Anda semakin terjalin, melalui obrolan santai sebelum / usai Sholat.

Bila lokasi Mesjid jauh dari ruang kerja / kantor Anda, Anda bisa membangun ruang spritual khusus. Caranya menjadikansudut ruang Anda ( bila ruang lebar ) untuk Musholla, atau minimal menyediakan selembar sajadah untuk Sholat.

5. NETWORKING
Disekitar Anda, selalu ada orang yang berusaha menjaga dirinya agar tidak melakukan kejahatan dan kemungkaran, tapi juga ada orang yang sifatnya cenderung melakukan kemungkaran tersebut. Menghadapi jenis orang terakhir ini yang sering menguras energi spritual Anda. Padahal dia rekan kerja Anda, satu ruangan bahkan satu tim kerja.

Agar energi spritual terjaga, buatlah networking ( jejaring ) spritual dengan kawan atau kolega berdasarkan spritual mereka. Ikatan spritual ini akan menyatukan hati dan pikiran para anggotanya, yang bisa saling menolong dan menasehati dalam kebenaran dan taqwa. Energi spritual Anda pun akan terpupuk, sehingga mampu menyeimbangkan kehidupan Anda.

6. BERSIH DIRI
Dalam bekerja, menjaga penampilan dan kebersihan memang perlu. Tapi yang lebih perlu adalah menjaga kebersihan diri. Diantaranya dengan menjaga otak untuk tidak berpikir negatif, meragukan keadilan Allah, keinginan menuruti emosi negatif seperti berkhianat, marah, menggunjing, dan lainnya.

Hati pun perlu dijaga dengan berdzikir kepada Allah, sehingga tidak dikuasai nafsu. Ketenangan hati akan membuat jiwa menjadi cerah, yang berimbas pada kemudahan menjalani hidup. Waspadailah pula pengaruh negatif dari sekeliling Anda, mulai dari minuman keras dalam ‘parti’, ajakan rekan ke niht club, dan lainnya. Sekuat apapun keislaman Anda, bersihkan diri Anda dari hal tersebut, karena sifat manusia terkadang menjadi lemah terhadap godaan.

7. DO’A
Mungkin Anda bosan mendengar nasehat : ‘ Berod’alah “. Karena ini sering diungkapkan oleh orang tua, isteri/suami, guru, Kyai, dan lainnya. Apalagi nasehat ini kesannya…. Kuno ! Tapi, pasti Anda menyakini ada kekuatan diluar kemampuan kita, walaupun mungkin Anda belum merasakan ‘ kekuatan’ do’a.

Agar merasakan kekuatan do’a, yang perlu Anda perhatikan kesungguhan Anda dalam berdo’a. Cobalah perbaiki kualitas Anda dalam berdo’a. Bukan harus do’a yang panjang, pendek juga tak apa-apa, bahkan memakai bahasa Indonesia pun juga tidak apa-apa, yang penting kesungguhan Anda. Bukan pula harus dibaca usai Sholat, tapi dimanapun Anda memerlukan , berdo’a lah.



( SUMBER : Majalah KUBAH EMAS Dian Al Mahri )


BACA JUGA :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe to updates

Mengenai Saya

Foto saya
Saya tamatan Universitas Andalas - Padang Angkatan 1990, Jurusan Akuntansi. SMA 6 Pekanbaru angkatan 1987.

Pengikut