KERJA KERAS ADALAH ENERGI KITA

Kerja Keras Adalah Energi Kita

KONTES SEO BLOG:

Dalam rangka menyambut ULANG TAHUN nya yang ke 52, PT. PERTAMINA (persero ) mengadakan kontes untuk para blogger Indonesia dengan keyword “ KERJA KERAS ADALAH ENERGI KITA “.PT. PERTAMINA ( persero ) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik bangsa Indonesia. Tidak terasa perusahaan milik negara ini sudah menginjak umur yang ke 52 tahun. Kalau memperhatikan keyword yang digunakan akan lebih afdal apabila ditambah dengan “ KERJA KERAS ADALAH IBADAH “ sebagaimana dalam postingan GOLDEN INFO, Meracik Kerja sebagai Ibadah.




Kerja Keras adalah Energi Kita merupakan ungkapan hati dari para karyawan PT. PERTAMINA itu sendiri dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan. Dan menjadi pertanyaan bagi kita sebagai rakyat Indonesia dan sekaligus sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan perusahaan BUMN ini, apakah dengan usia yang sudah ke 52 tahun ini PT. PERTAMINA sudah berkembang dan maju secara pesat ? Saya pikir pasti jawabannya beraneka ragam apabila ditanyakan kepada rakyat Indonesia, ada menjawab belum, ada yang menjawab tidak tahu, atau sudah maju dengan pesat.

Sebagai rakyat Indonesia kita seharusnya bangga mempunyai perusahaan minyak dan gas yang besar dan diperhitungkan di kawasan Asia. Apabila ada yang underestimate atau berpikiran negatif tentang perkembangan dan kemajuan PERTAMINA, saya pikir itu sah-sah saja. Namun kita sebagai masyarakat harus bisa membuka mata atas kemauan dan keinginan dari pihak PERTAMINA itu sendiri untuk bisa lebih maju. Hal tersebut dapat kita lihat dari perubahan logo PERTAMINA dari lambang Kuda Laut,

Menjadi seperti ini,

Ini menunjukkan adanya kemauan dari pihak PERTAMINA untuk dapat maju secara profesional dalam suatu manajemen perubahan dengan mengubah logo yang menarik dan sederhana. Sebagaimana tercermin dalam VISI PERTAMINA : “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia “ dan MISI nya : “Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat “ . ( www.pertamina.com )

Meskipun perubahan logo tersebut banyak menimbulkan kontroversi dari sudut pandang biaya pembuatan logo, makna logo itu sendiri, maupun sumber penciptaan logo tersebut.

Adapun pengharapan sebagai konsumen dan rakyat Indonesia terhadap PERTAMINA yang dicerminkan dari pihak PERTAMINA dengan semangat “ Kerja Keras adalah Energi kita, dapat dibahas dalam beberapa faktor, seperti berikut.

1. FAKTOR PRICING

Pembahasan masalah Pricing (harga ) merupakan hal yang sangat sensitif bagi perusahaan maupun konsumen. Penentuan Pricing yang tepat merupakan salah satu faktor kepuasan bagi pelanggan. Adapun pengharapan ditujukan kepada Pihak PT. PERTAMINA ( persero ) dari sisi harga ( Pricing ) oleh masyarkat Indonesia adalah kestabilan harga produk MIGAS tersebut dalam masa periode tertentu. Bagi masayarkat kenaikan harga suatu produk tidak masalah dengan catatan kenaikan tersebut sangat signifikan dan dalam periode waktu yang lama. Jangan seperti yang kita alami selama ini, kenaikan harga bisa terjadi 3 kali dalam 1 tahun atau 4-5 kali dalam satu periode lima tahun, disamping itu kenaikannya tidak signifikan dengan kemampuan beli masyarakat ( bisa samapi 100 % ).

Konon khabarnya harga MIGAS di Negara kita Indonesia merupakan harga paling murah bila dibandingkan dengan negara luar. Dan subsidi atas MIGAS terhadap APBN sangat besar. Sebagai masyarkat yang awam, mereka tidak mengerti masalah itu yang mereka tahu Negara ini merupakan salah satu negara terbesar penghasil MIGAS dan kaya akan sumber alam.

2. FAKTOR PRODUCT dan SERVICE QUALITY

Produk yang dihasilkan PERTAMINA dari sektor hilir yakni terdiri dari Bahan Bakar Minyak ( Minyak Bnesin, Tanah, Solar, Diesel, Bakar ), Bahan Bakar Khusus ( Aviation Gasoline, Aviation turbine fuel, Bio Solar, Pertamax,pertamx plus,Bio Pertamax ), Non BBM ( Aspal, Pelumas, Pelarut, Green Coke ), Gas.

Dalam hal ini sebagai konsumen yang berada diwilayah Provinsi Riau umumnya dan Pekanbaru khususnya, ingin mempertanyakan kualitas produk minyak bensin yang disalurkan pihak PERTAMINA diderah ini belakangan ini. Pada saat ini banyak masyarakat yang menggunakan kenderaan , mobil khususnya, sangat kecewa dengan qualitas minyak bensin yang disalurkan , dimana setelah mengisi bahan bakar minyak bensin di SPBU, mobil yang dikenderainya mengalami keruskan mendadak dan tidak bisa dihidupkan, secara teknis qualitas bensin yang digunakan mengakibatkan Pump Oil kenderaan menjadi rusak.

Kita sebagai konsumen tidak tahu apakah memang qualitas minyak bensin yang diproduksi PERTAMINA yang memang benar-benar dibawah qualitas standar atau memang ada pihak SPBU rekanan PERTAMINA yang melakukan kecurangan dengan mencampur dengan elemen lain. Disinilah keprofesionalan pihak PERTAMINA untuk mengcheck dan control.

Mengenai Service bagi konsumen akhir dirasakan pada saat pengisiaan bahan bakar di SPBU baik milik PERTAMINA sendiri maupun rekanannya. Pada saat ini service di SPBU sudah kearah yang cukup baik dengan menerapkan program 3S ( Sapa, Senyum, dan Sopan ), meskipun masih ada beberapa SPBU yang masih belum menerapkan program tersebut. Setiap daerah karakter dan budaya sangat mempengaruhi pelaksanaan program tersebut. Dan service yang lain adalah memastikan keakuratan takaran pada saat pengisiaan BBM, dapat kita lihat adanya stiker seperti ini :

1. 

3. FAKTOR DISTRIBUTION

Sering kita lihat di televisi dan kita baca di surat khabar bahwa didaerah A masyarakat antri untuk mengisi BBM, di daerah B SPBU nya mengalami kekosongan, Mendengar dan membaca kondisi tersebut kita sebagai masayrakat dan konsumen sangat prihatin sekali, dan timbul pertanyaan dimana kesalahannya. Disini dapat kita analisa bahwa ada masalah dengan sistem distribusi PERTAMINA. Disini kita lihat bahwa iklim transformasi / perubahan di tubuh PERTAMINA belum berjalan sebagaimana mestinya.

4. FAKTOR DEVELOPMENT COMPANY

Dengan berjalannya waktu sebagai masyarakat Indonesia dan konsumen dari produk PERTAMINA kita masih mempercayai bahwa pihak PERTAMINA berusaha dan terus berusaha untuk melakukan pengembangan manajemen dan peningkatan kinerjanya.

Kerja keras adalah energi kta tidaklah cukup, jika Code of Conduct ( Etika Usaha dan Tata Prilaku ) yang dibuat sendiri oleh PERTAMINA tidak dilaksanakan secara menyeluruh dan konsiten. Dengan melihat kasus-kasus seperti diatas memang jauh dari harapan kita bersama. Dan yang terpenting unsur-unsur tata nilai dari Code of Conduct seperti Clean dan Capable harus benar-benar dijalankan dengan tegas dan terukur.

Agar manajemen perubahan yang sedang berjalan di intern PT. PERTAMINA dapat terlaksana dengan baik ungkapan Kerja Keras adalah energi kita diubah dengan Kerja Keras dan Kerja secara Cerdas adalah Energi kita. Ungkapan ini dapat diapplikasikan sehingga kualitas produk dan Manpower PERTAMINA benar-benar menjadi number one quality sesuai VISI-MISI PERTAMINA. Saya pikir tidak salah PT. PERTAMINA ( persero ) mencontoh perusahaan minyak asing yang sukses seperti CHEVRON.