JENIS-JENIS IMUNISASI
A. Imunisasi BCG
Kapan ?
Diberikan pada bayi sebelum berusia 2 bulan, bila diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji Tuberculin terlebih dahulu.
Manfaatnya ?
Mendapatkan kekebalan terhadap penyakit TBC
Caranya ?
Diberikan lewat suntikan dibawah kulit tangan
Reaksinya ?
Dua minggu setelah imunisasi, timbul bisul kecil yang semakin membesar kemudian akan menyembuh perlahan dan meninggalkan jaringan parut. Bila luka mengeluarkan cairan yang banyak segera konsultasikan ke dokter.
B. Imunisasi DPT
Kapan ?
Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( Tidak boleh diberikan dibawah usia 6 minggu ), dengan interval / jarak 4-6 minggu. Bila sudah mendapat lengkap 3 kali imunisasi, akan memberi kekebalan selama 1-3 tahun.
Manfaatnya?
Mendapat kekebalan terhadap penyakit Difteri, Partusis ( Batuk rejan ) dan Tetanus.
Caranya?
Disuntikkan pada lengan atau paha bayi
Reaksinya?
Segera setelah di imunisasi anak menjadi demam, rewel dan didaerah suntikan timbul kemerahan, nyeri dan pembekakan, namun akan hilang dalam dua hari. Dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau susu Formula ), jika demam pakailah pakaian tipis, bekas suntikan boleh dikompres air dingin, jika reaksi memberat, bawalah bayi atau anak ke dokter.
Jenisnya?
Ada dua yaitu DaPT dan DPT, DaPT (dengan menghilangkan banyak bagian racun yang ada didalam seluruh sel Bordetella Pertussis / Non seluler) memberikan reaksi lokal dan demam yang lebih ringan dibanding dengan DPT.
C. POLIO
Kapan?
Polio Oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai dosis awal, kemudian diteruskan dengan Imunisasi dasar mulai 2-3 bulan.
Manfaatnya?
Untuk mencegah penyakit Poliomyelitis ( kelumpuhan pada badan bagian bawah / kaki )
Caranya?
Diberikan secara Oral, lewat mulut dengan cara diteteskan.
Reaksinya?
Sangat jarang terjadi reaksi, oleh karena itu tidak perlu tindakan apapun.
D. CAMPAK
Kapan?
Diberikan pada umur 9 bulan.
Manfaatnya?
Untuk pencegahan penyakit suntikan.
Reaksinya?
Rasa tidak nyaman di bekas penyuntikan, selain itu selama 5-12 hari setelah penyuntikkan dapat timbul demam atau kulit kemerahan. Dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak ( ASI atau susu Formula )
E. HIB ( Haemophilus Influenza Tipe b )
Kapan?
Diberikan sejak umur 2 bulan dan merupakan vaksin yang dianjurkan, bukan yang diwajibkan.
Manfaatnya?
Pencegahan terhadap penyakit Meningitis dan Pneumonia.
Caranya?
Diberikan lewat suntikan.
F. MMR ( Meales, Mumps, Rubella )
Kapan?
Diberikan pada anak berusia 12 bulan.
Reaksinya?
5-12 hari setelah Imunisasi dapat timbul demam.
Manfaatnya?
Pencegahan terhadap penyakit campak, gondong dan campak jerman.
G. Hepatitis B
Kapan?
Diberikan segera setelah lahir, minimal diberikan 3 kali dengan jadwal yang dianjurkan adalah usia 0, 1, dan 6 bulan karena pada usia tersebut respon antibody paling optimal.
Manfaatnya?
Untuk pencegahan penyakit Hepatitis B.
Caranya?
Bisa lewat cara pasif, yakni dengan cara memberikan bahan yang kaya zat kekebalan dan bisa juga dengan cara aktif yaitu dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan sendiri zat kekebalan melalui suntikan bagian paha.
Reaksinya?
Segera setelah Imunisasi dapat timbul demam, dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak ( ASI atau susu Formula ).
H. Varisella
Kapan?
Diberikan pada anak yang sudah besar, usia antara 10-12 tahun
Manfaatnya?
Mencegah penyakit cacar air
Caranya?
Diberikan lewat suntikan
BACA JUGA ARTIKEL :
• SYARAT MENJADI DONOR DARAH
• TIPS MEMANDIKAN BAYI
• FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN BAYI
Rabu, 02 Desember 2009
JENIS-JENIS IMUNISASI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar